Tuesday, June 24, 2025
Politik

Erdogan: Kekuatan kolonialis tidak akan dapat merampas hak Turki

TURKINESIA.NET – ANKARA. Tidak ada kekuatan yang dapat merampas sumber daya alam Turki yang diperkirakan ada di wilayahnya sendiri, kata Presiden Recep Tayyip Erdoğan Rabu.

“Kami berusaha berdialog daripada bertengkar; kami mengharapkan langkah-langkah dari mitra kami yang akan menurunkan ketegangan di Mediterania,” kata Erdogan.

Erdogan menambahkan bahwa perjuangan Turki di berbagai wilayah mulai dari Mediterania Timur hingga Libya merupakan perjuangan untuk masa depannya, selain memperjuangkan hak-hak negeri.

Presiden Turki menyinggung keputusan Ottoman pada tahun 1920 yang membatalkan Perjanjian di Sevres, yang ingin mengurung dan menahan bangsa Turki di garis pantainya.

“Tidak ada kekuatan kolonial yang dapat merampas sumber energi Turki yang dikatakan ada di Mediterania Timur. Sama seperti mereka menolak Perjanjian Sevres 100 tahun lalu, Turki tidak akan tunduk pada Sevres modern yang dirancang di Mediterania Timur,” kata Recep Tayyip Erdogan di Ankara, ibu kota Turki, saat berbicara pada acara pembukaan perusahaan manufaktur panel surya terintegrasi pertama di Turki. Erdogan juga mengatakan bahwa dirinya akan mengumumkan kabar baik pada hari Jumat yang akan memulai babak baru dalam Turki.

Perjanjian Sevres 1920 setelah Perang Dunia I dirancang untuk menghancurkan kedaulatan Turki dan melikuidasi Kekaisaran Ottoman dengan memaksa pemerintah menyerahkan kendali atas sebagian besar wilayah yang tidak dihuni oleh orang Turki kepada kekuatan Sekutu termasuk Prancis, Italia, Inggris dan Jepang.

Perjanjian ini hanya memberikan sebagian kecil dari Anatolia ke sisa-sisa pemerintahan Ottoman, tetapi entitas tersebut hanya akan menjadi protektorat daripada negara merdeka.

Kekaisaran Ottoman tidak akan diizinkan untuk mengendalikan keuangannya atau memiliki angkatan udara, dan militernya akan dibatasi hingga 50.700 orang. Perjanjian Lausanne tahun 1923 – ditandatangani oleh Turki di satu sisi dan Inggris, Prancis, Italia, Yunani dan sekutunya di sisi lain – mengakui negara Turki modern.

Turki pekan lalu melanjutkan eksplorasi energi di Mediterania Timur setelah Yunani dan Mesir menandatangani kesepakatan pembatasan maritim yang kontroversial.

Kesepakatan itu terjadi beberapa hari setelah Ankara mengatakan akan menunda eksplorasi minyak dan gasnya sebagai isyarat niat baik.

Tapi setelah menyatakan kesepakatan Yunani-Mesir “batal demi hukum,” Turki mengizinkan kapal penelitian Oruç Reis untuk melanjutkan aktivitasnya di suatu area di dalam landas kontinen miliknya.

Turki secara konsisten menentang upaya Yunani untuk mendeklarasikan zona ekonomi eksklusif (ZEE) yang berbasis di pulau-pulau kecil dekat pantai Turki, yang melanggar kepentingan Turki yang merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania.

Turki juga mengatakan sumber energi di dekat Siprus harus dibagi secara adil antara Republik Turki Siprus Utara (TRNC) – yang telah mengeluarkan lisensi Perminyakan Turki – dan pemerintahan Siprus Yunani.

‘Turki kembali dapat momentum ekonomi sebelum pandemi’

Mengenai situasi Turki selama pandemi virus korona, Erdogan mengatakan wabah di Turki “masih terkendali” meskip ada sedikit peningkatan kasus selama beberapa hari terakhir.

“Kami melihat bahwa lalu lintas udara sudah mendapatkan kembali momentum yang hilang [karena pandemi],” kata dia menambahkan bahwa kunjungan sejumlah turis Rusia, Ukraina, dan Jerman telah mengangkat sektor pariwisata Turki.

Dia mengatakan kinerja industri produksi yang kuat pada Juni menempatkan Turki di antara lima besar ekonomi dengan pemulihan tercepat di dunia.

Ada peningkatan 17,6 persen dalam produksi bulanan Turki di bulan Juni, kata presiden Turki.

Erdogan menekankan bahwa ekonomi Turki telah mendapatkan kembali momentum pra-pandemi meski ada tantangan krisis yang disebabkan oleh pihak asing, dia yakin semua upaya yang dilakukan akan lebih memperbaiki situasi.

Sumber: Daily Sabah/Anadolu Agency

4.2 6 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x