Tuesday, June 24, 2025
Afrika

Turki: Haftar dan negara pendukungnya tidak menyokong solusi politik di Libya

TURKINESIA.NET – ANKARA. Tidak ada pendukung milisi panglima perang Khalifa Haftar yang menyokong kompromi politik di Libya, kata  menteri luar negeri Turki pada hari Rabu.

“Di pihak Haftar tidak menginginkan solusi politik di Libya, juga negara-negara yang mendukung Haftar seperti UEA (Uni Emirat Arab), Mesir dan (group) tentara bayaran Wagner  yang didukung Rusia,” kata Mevlüt Çavuşoğlu dalam sebuah wawancara televisi. Ia menambahkan bahwa Haftar tidak dapat memenangkan konflik yang sedang berlangsung di Libya.

Pemerintah Libya telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019, dengan lebih dari 1.000 tewas dalam kekerasan.

Mesir bersama dengan UEA, Prancis, Rusia dan Arab Saudi adalah pendukung utama milisi Haftar.

UEA telah mendapat kecaman baru-baru ini karena mendukung kekacauan di Libya dengan mendukung panglima perang Haftar, yang telah terlibat dalam upaya untuk merebut ibukota dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB. Beberapa laporan PBB dan kelompok hak asasi mengungkapkan kegiatan UEA di Libya. Sebagai contoh, telah didokumentasikan bahwa UEA secara ilegal mendapat manfaat dari cadangan minyak Libya sebagai ganti menyediakan sumber daya keuangan bagi pasukan Haftar.

UAE juga telah menghabiskan banyak uang untuk mendukung Haftar, meskipun tujuannya gagal. Meskipun telah ada embargo senjata internasional terhadap Libya sejak 2011, UEA terus mencari cara untuk mendapatkan senjata berat dan strategis bagi Haftar dan pasukannya di Libya timur untuk menggulingkan pemerintah sejak 2014.

Laporan-laporan PBB mengungkapkan bahwa Mesir juga terlibat di Libya. Mesir mengizinkan UEA menggunakan wilayahnya sebagai basis pasokan.

Namun, UEA dan Mesir bukan satu-satunya negara yang mendukung milisi Haftar tidak sah di Libya. Keterlibatan Rusia, khususnya, dalam proses tersebut telah dilaporkan berkali-kali oleh lembaga internasional.

Sebuah laporan terpercaya PBB oleh para pakar yang memantau embargo senjata mengkonfirmasi kehadiran pasukan dari Kelompok Wagner Rusia di Libya, serta milisi Suriah dari Damaskus, keduanya mendukung Haftar di wilayah tersebut.

Pemindahan terakhir pejuang Suriah ke Libya melalui Rusia terjadi pekan lalu ketika sumber-sumber lokal mengkonfirmasi bahwa Damaskus mengirim 150 pejuang untuk bergabung dengan Haftar sebagai tentara bayaran. Tentara bayaran Suriah akan menerima antara $ 1.000 dan $ 1.500 dari Rusia sebagai imbalan atas layanan mereka, kata sumber tersebut.

Sumber: Daily Sabah

4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x