
TURKINESIA.NET – ISTANBUL. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Minggu mendukung pernyataan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi tentang Libya.
“Arab Saudi berdiri dan mendukung Mesir di pihak yang benar untuk melindungi perbatasan dan warganya,” kata kantor berita resmi Arab Saudi dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan mendukung semua tindakan Mesir untuk memastikan stabilitas dan keamanannya.
Al-Sisi pada hari Sabtu menyinggung tentang kemungkinan mengirim “misi militer eksternal jika diperlukan,” dan mengatakan “setiap intervensi langsung di Libya telah menjadi sah secara internasional,” sementara di Matrouh, dekat perbatasan Libya.
Al-Sisi mengatakan kepada pasukannya untuk “bersiap melaksanakan misi apa pun di sini di dalam perbatasan kami, atau jika perlu di luar perbatasan kami.”
“Sirte dan Jufra adalah garis merah,” katanya.
Al-Sisi menekankan bahwa “campur tangan langsung dari Mesir [di Libya] kini telah memperoleh legitimasi internasional, baik dengan hak untuk membela diri, atau atas permintaan satu-satunya otoritas terpilih yang sah di Libya, yang merupakan Dewan Perwakilan Rakyat. [Tobruk].”
Namun, PBB mengakui pemerintah yang dipimpin oleh Fayez al-Sarraj.
Pemerintah Libya meluncurkan Operasi Badai Perdamaian terhadap panglima perang Khalifa Haftar pada bulan Maret untuk melawan serangan di ibukota dan baru-baru ini mendapatkan kembali lokasi-lokasi strategis, termasuk Tarhuna, benteng terakhir Haftar di Libya barat.
Pemerintah Libya telah mengecam dukungan militer oleh Mesir, UEA, Prancis dan Rusia atas serangan-serangan oleh milisi Haftar atas Tripoli yang dimulai sejak 4 April 2019.
Sumber: Anadolu Agency English