
TURKINESIA.NET – TRIPOLI. Perdana Menteri Libya Fayez al-Sarraj pada hari Senin memuji pengambilan kembali pangkalan udara Al-Watiya dari milisi jenderal pengkhianat Khalifa Haftar.
Sebelumnya, Senin, tentara Libya merebut kembali pangkalan udara utama setelah sekitar enam tahun berada di tangan pasukan pemberontak.
“Kami dengan bangga mengumumkan pembebasan pangkalan militer Al-Watiya dari cengkeraman milisi kriminal,” kata al-Sarraj yang juga Panglima Angkatan Bersenjata Libya, dalam sebuah pernyataan.
“Kemenangan hari ini tidak menandai akhir dari pertempuran. Sebaliknya, itu membawa kita lebih dekat ke hari besar kemenangan dengan membebaskan semua kota dan wilayah dan secara permanen menghilangkan proyek dominasi dan tirani yang dipimpin oleh Haftar.”
Sementara itu, tentara Libya mengatakan pangkalan udara Al-Watiya akan menjadi aktif setelah seluruh wilayah sekitarnya diamankan dan bahwa itu akan berkontribusi pada pembebasan wilayah selatan lainnya, termasuk kota Tarhouna.
Pemerintah telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019, dengan lebih dari 1.000 tewas dalam aksi kekerasan. Pemerintah GNA Libya meluncurkan Operasi Badai Perdamaian pada 26 Maret untuk melawan serangan terhadap ibukota.
Menyusul penggulingan mendiang penguasa Muammar Gaddafi pada 2011, pemerintah Libya didirikan pada 2015 di bawah kesepakatan politik yang dipimpin PBB.
Sumber: Anadolu Agency English