TURKINESIA.NET – ANKARA – Turki pada hari Rabu mengecam pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir terkait Libya.

Pernyataan Jubir Menlu Mesir, Ahmed Hafez menargetkan Turki untuk menutupi manuver Mesir di Libya, kata Hami Aksoy, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki.

“Tidak mengherankan bahwa pemerintah Mesir mendukung komandan pengkhianat Libya Khalifa Haftar, yang bertujuan untuk membangun kediktatoran militer di Libya,” kata pejabat Turki dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menambahkan, dengan menolak Perjanjian Politik Libya, yang telah diratifikasi oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2259, untuk mendukung panglima perang Haftar dan mengklaim komitmen terhadap proses solusi politik di Libya adalah kontradiksi yang berat.

“Jika pemerintah Mesir benar-benar ingin mempromosikan solusi politik di Libya dan peduli dengan kesejahteraan rakyat Libya, ia harus menghentikan dukungannya terhadap upaya kudeta Haftar,” katanya.

Haftar secara sepihak menyatakan dirinya penguasa Libya pada hari Senin, mengklaim bahwa ia “menerima mandat rakyat Libya” dan menyebut perjanjian Skhirat tahun 2015 “sesuatu dari masa lalu.”

Sejak penggulingan mendiang penguasa Muammar Gaddafi pada 2011, dua kursi kekuasaan telah muncul di Libya: komandan militer pemberontak Khalifa Haftar di Libya timur, didukung oleh Mesir dan UEA, dan Pemerintah Kesepakatan Nasional di Tripoli yang diakui PBB dan internasional.

Tentara Nasional Libya (LNA) yang memproklamirkan diri Haftar melancarkan serangan yang gagal untuk mengambil Tripoli April lalu, yang menyebabkan pertumpahan darah dan penderitaan tetapi terhenti di pinggiran kota.

Sumber: Anadolu Agency English