Tuesday, June 24, 2025
Turki

Covid-19: Presiden Erdogan resmikan rumah sakit raksasa di Istanbul

TURKINESIA.NET – ANKARA. Presiden Turki pada hari Senin meresmikan  sebuah rumah sakit raksasa di Istanbul di tengah upaya Ankara untuk memaksimalkan perang melawan wabah coronavirus.

“Turki, berdiri di atas kakinya sendiri, menunjukkan kekuatannya pada saat organisasi internasional kehilangan artinya,” kata Erdogan.

Erdogan juga mengatakan Turki akan memproduksi 5.000 ventilator medis untuk melawan virus corona baru pada akhir Mei.

“Sementara dunia menghadapi kesulitan, Turki telah berhasil mengatasi rintangan untuk [membuat] ventilator medis,” kata Recep Tayyip Erdogan, berbicara pada upacara pembukaan Rumah Sakit Kota Basaksehir baru di Istanbul.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca turut berbicara dalam acara itu, mengatakan fasilitas bar dibangun untuk melawan Covid-19.

“Sama seperti semua rumah sakit kota di Turki, semua tempat tidur di Rumah Sakit Kota Basaksehir – 2.686 tempat tidur – memiliki peralatan perawatan intensif, dan semua dapat digunakan untuk perawatan intensif bila perlu.”

Mustafa Varank, Menteri Teknologi dan Industri mengatakan bahwa beberapa ventilator yang telah diuji dikirim ke Kementerian Kesehatan pada hari Senin.

“Mudah-mudahan, 5.000 perangkat akan diproduksi pada akhir Mei.” Kata Varank. Ia menekankan, ssementara pandemi Covid-19 telah melumpuhkan banyak negara maju, Turki masih berdiri tegak.

Ventilator hampir mustahil untuk dibeli, katanya. Ia menambahkan: “Itu sebabnya kami mengambil tindakan pada awal proses untuk memproduksi perangkat ini menggunakan cara kami sendiri.”

Perusahaan teknologi Turki, BIOSYS, mengembangkan perangkat tersebut, dan setelah pandemi melanda, perusahaan-perusahaan Turki meluncurkan mobilisasi untuk memulai produksi massal perangkat tersebut, katanya.

Dia menambahkan bahwa lusinan insinyur Turki bekerja keras dan berhasil mengatur produksi massal ventilator perawatan intensif nasional pertama hanya dalam 14 hari.

Korban kematian virus corona di Turki mencapai 2.017 pada hari Minggu, dengan 86.306 kasus hingga saat ini.

Setelah berasal dari China Desember lalu, COVID-19 telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Pandemi telah menewaskan hampir 166.000 orang, dengan total infeksi melebihi 2,41 juta, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins AS.

Sumber: Anadolu Agency English

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x