
TURKINESIA.NET – IZMIR. Sebuah universitas Turki telah mulai bekerja untuk mengembangkan vaksin DNA asli untuk virus corona, kata kepala lembaga itu pada hari Jumat.
Dalam sebuah pernyataan, Necdet Budak, kepala Universitas Ege di provinsi Izmir, mengatakan bahwa karena vaksin berlisensi untuk COVID-19 belum tersedia, banyak negara memulai penelitian tentang masalah ini.
Menteri Industri dan Teknologi Mustafa Varank juga menekankan perlunya vaksin, tambahnya.
Pada hari Kamis, Varank mengatakan bahwa sebagai bagian dari platform untuk mendukung proyek-proyek pada pengembangan vaksin dan obat terhadap COVID-19, beberapa lembaga, termasuk Universitas Ege, akan didukung.
“Di Universitas Ege, kami sudah mulai mengerjakan vaksin DNA asli atas permintaan kementerian kami,” kata Necdet Budak.
“Grup Penelitian dan Pengembangan Vaksin yang didirikan di bawah Rektorat kami dan berpusat pada Pusat Penelitian dan Penerapan Pengembangan Obat dan Farmakokinetik telah melakukan penelitian vaksin dan studi pengembangan terhadap berbagai patogen selama bertahun-tahun, dengan partisipasi banyak universitas, publik institusi, dan mitra industri.”
Kelompok kerja kami, lanjutnya, membahas apa yang dapat dilakukan terhadap pandemi ini dan dengan demikian memprakarsai proyek vaksin.”
Uji coba klinis dari vaksin potensial untuk virus dimulai di AS awal bulan ini.
Orang pertama yang mendapatkan vaksin, mRNA-1273, adalah Jennifer Haller yang berusia 43 tahun dari Seattle.
Virus corono telah menyebabkan lebih dari 25.000 kematian di 176 negara dan wilayah sejak Desember lalu ketika pertama kali muncul di Wuhan, China, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di AS.
Data menunjukkan lebih dari 553.200 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia dan lebih dari 127.500 sembuh.
Vaksinasi adalah metode paling efektif untuk mencegah penyakit menular.
Sumber: Anadolu Agency