
TURKINESIA.NET – ATHENA – Yunani menawarkan untuk mengirim tentaranya ke Libya dengan misi memantau gencatan senjata dua kubu yang bertikai di negara tersebut. Namun, tawaran itu justru berpotensi menyebabkan bentrok tidak langsung antara tentara Yunani dan tentara Turki yang selama ini berseteru.
Menteri Luar Negeri Yunani, Nikos Dendias, mengumumkan bahwa pemerintahnya bersedia mengerahkan pasukan ke negara Afrika Utara tersebut untuk memantau gencatan senjata antara Tentara Nasional Libya (LNA) dan pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli.
Tawaran itu diajukan setelah Dendias bertemu dengan pemimpin LNA, Jenderal Khalifa Haftar. Pasukan Haftar selama ini memerangi pasukan loyalis GNA di Tripoli. GNA merupakan pemerintah Libya yang diakui PBB.
- Baca juga: Menjelang KTT Berlin tentang Libya, jenderal pemberontak Haftar terbang ke Yunani
- Baca juga: Erdogan: Jika pemerintah sah Libya jatuh, Eropa akan hadapi ancaman baru
Ankara telah memberikan dukungan penuh pada GNA dengan mengirim pasukan militernya untuk mendukung pemerintah. Ankara juga memperingatkan Haftar agar tidak melanjutkan serangan militernya.
Mantan diplomat Yunani, Leonidas Chrysanthopoulos, mengatakan situasi di Libya dapat memiliki implikasi geopolitik yang lebih luas. Menurutnya, pasukan Athena dapat terlibat konflik tidak langsung dengan pasukan Ankara karena kedua negara masih bersengketa soal pengeboran di lepas pantai Kreta.
Turki dan Yunani sebenarnya sama-sama anggota NATO, namun keduanya berseteru soal sengketa wilayah di Siprus yang sudah berlangsung beberapa dasawarsa. Kedua pihak sudah beberapa kali nyaris konfrontasi militer baik di laut maupun di udara.
Sumber: Sindonews.com
[…] Tentara Turki dan Yunani berpotensi bentrok di Libya […]