
TURKINESIA.NET – WINA. Wakil Menteri Dalam Negeri Turki Ismail Catakli pada Kamis mengecam Yunani karena membuat pernyataan yang tidak berdasar dan salah tentang cara Ankara menangani migran gelap.
Dia juga meminta Athena untuk memenuhi tanggung jawabnya.
Catakli berbicara pada sebuah konferensi tentang migrasi yang diselenggarakan oleh Pusat Internasional untuk Pengembangan Kebijakan Migrasi (ICMPD) di ibu kota Austria.
Dia menyampaikan kepada para peserta konferensi tentang upaya Turki terkait dengan migrasi dan operasi kontra-terorisme di Suriah utara baru-baru ini.
“Yunani harus bekerja sama [dengan Turki] sejalan dengan undang-undang bertetangga dan memenuhi tanggung jawabnya alih-alih membuat pernyataan tidak berdasar dan tidak benar dengan informasi yang salah dan tidak cukup mengenai migrasi ilegal,” kata sang menteri.
Catakli mengatakan Turki bekerja secara luas untuk membantu para pengungsi dan memikul bebannya sendiri, sementara negaranya terisolasi dan tidak mendapat cukup dukungan dari masyarakat internasional.
Menyusul pernyataan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengenai migran gelap baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri Turki mengeluarkan pernyataan pada Jumat, yang mengecam Yunani karena membuat klaim “tidak berdasar” dan fakta-fakta yang menyimpang.
Kementerian mengatakan jumlah penyeberangan migran gelap ke Eropa telah berkurang sebesar 94 persen sejak 2015.
“Turki menampung lebih dari 4 juta orang yang kehilangan tempat tinggal. Rekan-rekan Yunani kami, serta masyarakat internasional, harus memahami bahwa tidak adil jika Turki memikul beban migrasi yang merupakan masalah global sendirian,” tulis kementerian.
Turki merupakan negara yang menampung pengungsi terbanyak di dunia dengan mengadopsi kebijakan “pintu terbuka” untuk warga Suriah menyusul meletusnya perang sipil pada 2011.
Sejak itu, lebih dari 3,6 juta warga Suriah meninggalkan negara mereka dan mencari perlindungan di Turki.
Sumber: Anadolu Agency Indonesia