
TURKINESIA.NET – BEOGRAD. Keindahan Serbia menarik perhatian jutaan wisatawan setiap tahunnya, meskipun dilanda kesulitan politik dan ekonomi karena masa lalunya yang kelam pada tahun 90-an.
Data terbaru menunjukkan bahwa dari Januari hingga Agustus 2019, hampir 2,5 juta wisatawan mengunjungi Serbia.
Angka ini naik 6 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sebagian besar wisatawan datang dari Turki, China dan Jerman.
Dalam wawancara melalui surat elektronik dengan Anadolu Agency, Lijana Stankovic, manajer hubungan masyarakat Organisasi Pariwisata Nasional Serbia, mengatakan bahwa Turki dan Serbia memiliki banyak kesamaan budaya.
“Apa yang dipikirkan orang-orang Turki tentang Serbia, mereka tunjukkan dengan menciptakan slogan “Temukan Kedekatan”, karena kesan pertama mereka ketika mereka datang ke Serbia. Mereka juga tertarik dengan kehidupan malam di Beograd,” kata Stankovic.
Dia menambahkan bahwa warga negara China – yang tidak memerlukan visa untuk mengunjungi Serbia – tertarik dengan keindahan alam yang masih alami serta situs budaya dan sejarah negara itu.
Pemerintah Serbia telah menandatangani perjanjian dengan Fliggy, aplikasi perjalanan daring milik Alibaba, untuk mempromosikan negara itu sebagai tujuan wisata.
[adinserter block=”1″]
Kantor pariwisata Serbia juga telah bermitra dengan maskapai penerbangan nasional Turki, Turkish Airlines untuk promosi.
Wisatawan asing, kata Stankovic, lebih suka menghabiskan liburan mereka di kota-kota besar, sementara wisatawan domestik biasanya menyukai resor spa.
“Pilihan pertama wisatawan domestik adalah spa, sebagian besar di Vrnjacka dan Sokobanja, disusul oleh pegunungan Zlatibor dan Kopaonik,” tambah dia.
Menurut Stankovic, warga asing berduyun-duyun pergi ke Ibu Kota Beograd atau Kota Novi Sad, Zlatibor, Vrnjacka Banja dan Kopaonik, yang terkenal dengan pemandangan indah dan pemandian air panas.
“Gerbang Besi, Danube Gorde dan Lepenski Vir, pemukiman perkotaan pertama di Eropa yang berasal dari 9.000 SM adalah tujuan yang tidak boleh dilewatkan,” ujar dia.
Wisatawan juga disarankan untuk berjalan di jalan kuno Kaisar Romawi di situs UNESCO Gamzigrad Felix Romuliana, bersama dengan Vinimacium dan Mediana.
[adinserter block=”1″]
“Kunjungi biara-biara Studenica dan Sopocani yang terdaftar di UNESCO kami dan Anda akan belajar tentang nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya,” tutur Stankovic.
Kota terbesar kedua Serbia Novi Sad bersiap untuk menjadi Ibu Kota Pemuda Eropa pada 2020 dan Ibu Kota Kebudayaan pada 2021.
Kota itu juga menjadi tuan rumah festival musik internasional EXIT yang akan merayakan ulang tahun ke-20 tahun pada 2020.
Sumber:Â Anadolu Agency Indonesia