Tuesday, June 24, 2025
AmerikaInternasional

Erdogan: Senat AS tak akan keluarkan resolusi tentang Armenia

TURKINESIA.NET – WASHINGTON. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Rabu bahwa dirinya percaya Senat Amerika Serikat (AS) tidak akan mengeluarkan resolusi untuk mengakui Genosida Armenia.

“Saya percaya Senat akan bertindak dengan bijaksana dan tidak akan mengulangi kesalahan sama yang dibuat DPR AS,” kata Erdogan dalam pidatonya di acara Diyanet Amerika Tengah di negara bagian Maryland.

Pada peringatan Republik Turki 29 Oktober, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengeluarkan resolusi yang mengakui tuduhan terkait Armenia dalam peristiwa-peristiwa pada 1915 sebagai genosida, dengan 405 suara setuju, sementara 11 suara lainnya menolak.

Resolusi tersebut tidak mengikat secara hukum.

Erdogan menegaskan kembali bahwa hanya para sejarawan lah yang dapat menyelidiki masalah ini.

“Jika AS benar-benar ingin bertindak adil, pihaknya harus menahan diri untuk tidak mengambil sikap politik terhadap masalah yang harus diputuskan oleh para sejarawan,” tutur Presiden Erdogan.

Presiden memperingatkan bahwa memberikan vonis pada masalah yang sudah berlangsung lama dengan hanya mendengarkan satu pihak lalu mengambil keputusan yang salah akan menyebabkan masalah bagi hubungan Turki-AS yang tak dapat diperbaiki.

“Senat AS seharusnya tidak menyerahkan kehendaknya pada propaganda hitam yang diprakarsai oleh organisasi teroris Armenia yang membunuh banyak warga negara kami, banyak dari mereka adalah diplomat pada tahun 1970-an dan 1980-an,” ungkap Erdogan.

Senator Partai Republik Lindsey Graham menyatakan dirinya menolak pemungutan suara yang diajukan oleh Senator Partai Republik Bob Menendez di Majelis Umum terkait resolusi yang “mengakui genosida Armenia secara resmi”.

Sesaat seusai bertemu dengan Presiden Erdogan, Graham mengungkapkan pihaknya telah membicarakan dengan Presiden Erdogan dan Presiden Trump tentang masalah yang mereka hadapi karena operasi militer Turki di Suriah.

“Saya berharap Turki dan Armenia dapat bertemu dan membahas masalah ini (peristiwa 1915) bersama-sama. Para senator seharusnya tidak menulis ulang sejarah dan membuatnya terlihat berbeda dari yang sebenarnya,” tukas Graham.

Pada 29 Oktober lalu, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengadopsi rancangan resolusi yang mengakui peristiwa Armenia pada tahun 1915 di Kesultanan Usmaniyah sebagai “genosida”.

Dewan Perwakilan Rakyat AS telah mengeluarkan resolusi yang mengakui tuduhan terkait Armenia dalam peristiwa-peristiwa pada 1915 sebagai genosida, dengan 405 suara setuju, sementara 11 suara lainnya menolak.

Otoritas Turki menolak dengan keras resolusi tersebut dan mengatakan keputusan tersebut tak bernilai apa-apa di mata pemerintah dan rakyat Turki.

Turki menekankan bahwa resolusi itu tidak mengikat secara hukum dan hanyalah “langkah politik yang tidak berarti apa-apa”.

RUU tentang Armenia adalah resolusi yang tidak mengikat. Jika Senat AS juga mengadopsi resolusi tersebut maka Kongres AS hanya dapat memberikan rekomendasi pengakuan “Genosida Armenia” kepada pemerintah.

RUU yang merekomendasikan “sanksi untuk Turki” itu harus melewati persetujuan Senat dan Presiden AS, Donald Trump.

Sumber: Anadolu Agency Indonesia

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x