TURKINESIA.NET – YERUSALEM. Pemerintah Israel berusaha untuk menghentikan kegiatan Turki di Yerusalem Timur yang diduduki, menurut harian Israel Today yang berbasis di Tel Aviv.
Menurut surat kabar itu, Menteri Luar Negeri Israel Yisrael Katz memerintahkan kantornya menyusun rencana untuk menghentikan “upaya pemerintah Turki untuk merongrong kedaulatan Israel di Yerusalem.”
Menurut surat kabar itu, Kementerian Luar Negeri Israel berencana menyarankan sejumlah langkah terhadap kegiatan Turki di kota tersebut.
Rencana tersebut mengusulkan untuk mewajibkan badan bantuan pemerintah Turki, Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA), untuk mengoordinasikan kegiatannya dengan Israel terlebih dahulu.
Langkah-langkah tambahan akan termasuk membatasi komunikasi antara anggota Wakaf Islam, sebuah organisasi yang dikelola Yordania yang bertanggung jawab untuk mengawasi situs-situs Islam di Yerusalem.
Katz mengatakan rencana itu juga bertujuan untuk melindungi status khusus Yordania sebagai penjaga situs suci Muslim di kota itu, menurut laporan berita itu. Katz juga mengatakan dia bermaksud untuk menyampaikan rencana itu kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu supaya segera dikonfirmasi.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi, menyebut daerah itu sebagai “Gunung Kuil,” mengklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
[adinserter name=”Block 1″]
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967.
Dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional, kota itu mencaplok seluruh kota pada tahun 1980. Israel mengklaim kota itu sebagai ibu kota negara Yahudi yang “abadi dan tidak terbagi”. [Daily Sabah]
