
TURKINESIA.NET – SARAJEVO. Presiden Turki pada hari Selasa [09/07] ikut serta mengiringi 33 jenazah korban genosida Srebrenica yang baru diidentifikasi.
Selama dua hari kunjungannya ke ibu kota Bosnia, Sarajevo, Recep Tayyip Erdogan menghadiri prosesi untuk memperingati ribuan korban genosida.
Pada Selasa pagi, sisa-sisa 33 korban genosida Srebrenica ditempatkan di sebuah truk yang penuh dengan bunga di kota Visoko, Bosnia, untuk diiringi ke pemakaman.
Para korban akan dimakamkan di desa Potocari, barat laut Srebrenica, pada hari Kamis [11/07], bertepatan dengan peringatan 24 tahun genosida.
Truk yang membawa jenazah para korban tiba di Gedung Dewan Kepresidenan di ibu kota Sarajevo. Erdogan bersama dengan pejabat Bosnia dan anggota masyarakat berdoa untuk para korban dan menaruh bunga di truk.
Presiden Turki pada hari Selasa [09/07] ikut serta mengiringi 33 jenazah korban genosida Srebrenica yang baru diidentifikasi. pic.twitter.com/RXCIUdsFgm
— Turkinesia (@Turkinesia_Net) July 12, 2019
Penduduk setempat Sarajevo terlihat sangat antusias dengan kehadiran Presiden Erdogan dan Ibu Negara Emine, yang meluangkan waktu untuk mengobrol dan berfoto dengan mereka.
Ketika truk melewati jalan-jalan di ibukota Sarajevo, ribuan orang, termasuk wanita dan anak-anak, terlihat menangis. Banyak yang melemparkan bunga ke dalam truk dan berdoa.
[adinserter name=”Block 1″]
Pada tanggal 11 Juli setiap tahun, korban genosida yang baru diidentifikasi – dari lebih 8.000 korban jiwa – dimakamkan di pemakaman peringatan di Potocari, Bosnia timur. Ribuan pengunjung dari berbagai negara menghadiri upacara pemakaman dan penguburan.
Lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim Bosnia terbunuh setelah pasukan Serbia Bosnia menyerang “daerah aman” Srebrenica PBB pada Juli 1995, meskipun ada pasukan Belanda yang ditugaskan untuk bertindak sebagai penjaga perdamaian internasional.
Srebrenica dikepung oleh pasukan Serbia yang berusaha merebut wilayah dari Muslim Bosnia dan Kroasia untuk membentuk negara mereka sendiri.
Dewan Keamanan PBB telah menyatakan Srebrenica sebagai “daerah aman” pada musim semi tahun 1993. Namun, pasukan Serbia yang dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladic menguasai zona PBB.
[adinserter name=”Block 1″]
Ratko Mladic kemudian dinyatakan bersalah atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida.
Pasukan Belanda gagal bertindak ketika pasukan Serbia menduduki daerah itu, menewaskan sekitar 2.000 pria dan anak lelaki pada 11 Juli saja. Sekitar 15.000 orang Srebrenica melarikan diri ke pegunungan di sekitarnya, tetapi pasukan Serbia memburu dan membunuh 6.000 di antara mereka di hutan. [Anadolu Agency]