
TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki akan membawa masalah eksekusi warga sipil di Mesir ke Organisasi Kerjasama Islam (OKI), kata seorang anggota parlemen senior Turki pada hari Rabu [27/02/2019].
“Kami akan menyebutkan eksekusi di Mesir, pelanggaran hak asasi manusia di negara-negara Islam, dan terutama di rezim monarki, pada pertemuan tahunan Parlemen Organisasi Kerjasama Islam (PUOIC),” kata Orhan Atalay, seorang anggota parlemen Turki.
Atalay menambahkan bahwa mereka juga akan membawa masalah eksekusi “brutal” Mesir ke forum internasional lainnya.
“Mereka yang bekerja pada hak asasi manusia di arena internasional, apakah warga sipil atau pejabat, harus memperhitungkan insiden ini,” kata Atalay, seorang anggota parlemen dari provinsi Ardahan timur.
Dia mengatakan bahwa lembaga parlemen OKI akan membahas eksekusi sebagai topik yang serius, tambahnya.
Pekan lalu pihak berwenang Mesir mengeksekusi sembilan pemuda yang dihukum karena dituduh membunuh seorang jaksa agung Mesir pada 2015 dalam sebuah bom mobil.
Amnesty International mengatakan orang-orang itu dihukum setelah disiksa oleh pihak “pengadilan yang sangat tidak adil” atas tuduhan terorisme.
Hukuman mati dilakukan meskipun ada seruan oleh berbagai kelompok hak asasi internasional untuk penundaan eksekusi.
Awal bulan ini, pihak berwenang Mesir mengeksekusi enam orang lagi dalam dua kasus terpisah atas tuduhan pembunuhan seorang putra hakim dan seorang perwira polisi senior.
Mesir terus dilanda kekerasan dan kekacauan sejak tentara menggulingkan Presiden Mohamed Morsi dalam kudeta tahun 2013. Morsi merupakan presiden pertama yang dipilih secara bebas di negara tersebut. [Anadolu Agency]