Tuesday, June 24, 2025
Lifestyle

Undang-undang baru perketat aturan menentang promosi tembakau di Turki

TURKINESIA.NET – ANKARA. Sebuah komite parlemen menyetujui amandemen undang-undang kesehatan yang memberikan momentum besar bagi perjuangan Turki untuk mengendalikan tembakau.

Amandemen tersebut memberlakukan larangan penggunaan atau promosi produk tembakau di TV, serial TV, film, video musik, film yang diputar di bioskop dan teater, serta di media sosial dan tempat internet lainnya. Penjualan produk tembakau di fasilitas di mana layanan kesehatan dan pendidikan ditawarkan, seperti universitas, juga akan dilarang. Amandemen tersebut akan menjadi salah satu peraturan paling komprehensif setelah pelarangan merokok di tempat umum, termasuk kafe, restoran, dan bar tahun 2009.

Kemasan polos

Amandemen revolusioner lainnya adalah kemasan polos. Para kritikus menganggap bungkusan berwarna mendorong orang untuk merokok. Bungkusan rokok juga akan disertai pesan-pesan anti-merokok dan pesan-pesan yang menunjukkan apa yang dilakukan oleh rokok terhadap kesehatan manusia akan mencakup 85 persen bungkusan. Semua bungkusan akan berukuran standar dan tidak akan memiliki logo perusahaan atau jenis rokok. Hanya ruang kecil yang akan dialokasikan pada bungkusan untuk penempatan merek. Melanggar aturan akan dikenakan hukuman denda.

Merokok telah menjadi salah satu kebiasaan yang paling terkait dengan orang Turki selama beberapa dekade dan bahkan menciptakan ungkapan: “Merokok seperti orang Turki.” Pada tahun 2009, Turki melarang merokok di semua di semua ruangan, termasuk restoran, bar, kafe dan tempat-tempat serupa. Satu tahun kemudian larangan itu diperluas ke berbagai situs seperti stadion, halaman masjid dan rumah sakit.

Kemudian perdana menteri saat itu yang ini menjadi Presiden, Recep Tayyip Erdoğan, seorang yang kukuh/setia tidak minum minuman keras, sangat menghargai untuk pelaksanaan efektif larangan yang secara signifikan membatasi ruang bagi para perokok. Terlepas dari larangan itu, negara memberlakukan pajak yang lebih tinggi untuk rokok dan menyediakan pengobatan dan pengobatan gratis untuk para perokok.

Angka menunjukkan bahwa setelah larangan merokok di restoran, bar, kafe, stadion, rumah sakit dan perusahaan serupa, prevalensi perokok menurun. Peningkatan pajak rokok dan perawatan medis gratis untuk perokok membantu penurunan kebiasaan itu. Namun, pihak berwenang bertekad untuk menghapus kebiasaan merokok, yang masih berlaku di kalangan muda dan membunuh lebih dari 100.000 orang setiap tahun karena penyakit yang terkait dengan merokok. Tingkat merokok di Turki mencapai 31,6 persen pada tahun 2016, tahun terakhir dengan data yang tersedia, menurun dari 32,5 persen pada tahun 2014. [Daily Sabah]

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x