Tuesday, June 24, 2025
TN Menjawab

Marching band militer pertama di dunia ternyata berasal dari Ottoman

TURKINESIA.NET – TAHUKAH ANDA? Band militer pertama di dunia ternyata berasal dari dunia Muslim, tepatnya di masa awal berdirinya Dinasti Ottoman. Pada tahun 1289, Sultan Seljuk Kayqubad (Alaeddin) III mempersembahkan sebuah band dan plume kepada pemimpin Ottoman Osman I sebagai ucapan selamat atas  negara yang baru terbentuk. Band militer ini mampu memotivasi masyarakat pada saat damai dan mendorong para prajurit untuk menghancurkan semangat musuh.

Pada masa Kekaisaran Ottoman, band militer disebut “mehter,” yang dimainkan pada saat damai di istana dan di depan tenda Sultan selama perang. Kaisar Ottoman periode awal mendengarkan band sambil berdiri untuk menunjukkan rasa hormat kepada almarhum Sultan Seljuk.

“Mehterhane” adalah markas mehter di Istana Ottoman, di sebelahnya terletak “mekhane,” sekolah musik Ottoman. Band ini terdiri dari 150 hingga 200 anggota.

Karena kurangnya minat terhadap Mehter dari pasukan Janissari Turki, group ini kemudian kebanyakan direkrut dari kalangan orang Kristen yang dibawa oleh Janissari atau muallaf Armenia dan Yunani.

Mehter pribadi penguasa Ottoman biasanya tampil di depan “Bâbüsselâm,” pintu tengah istana. Dalam kode Mehmed Sang Penakluk, band itu seharusnya bermain tiga kali setiap malam untuk shalat (Maghrib, isya, tahajud (?) Red.) dan di pagi hari untuk membangunkan penghuni istana untuk shalat, kecuali hari Jumat. Selanjutnya, band ini bermain saat berlangsungnya festival keagamaan, pernikahan dan (persiapan) shalat Jumat, juga saat meraih kemenangan dalam perang dan upacara resmi lainnya.

Mehter Ottoman khas terdiri dari lima instrumen yang berbeda: satu “davul” (bass drum), satu “zurna” (pipa melengking), satu “zil” (simbal), satu terompet dan satu “nakare” (sejenis kettledrum kecil).

Mehter pribadi penguasa Ottoman terdiri dari 90 personil dengan 12 instrumen untuk setiap komponen yang disebutkan di atas. Selama pertempuran Chaldran melawan Kekaisaran Safawi, Sultan Selim I menambahkan “kös” (timpani raksasa) untuk menakuti musuh. Para Janissari berteriak, “Tuhan itu satu!” Setiap instrumen mewakili bagian yang berbeda.

Mereka akan berbaris dalam bentuk bulan sabit. Kata “mehter” juga berasal dari array itu; dalam bahasa Ottoman, “mehter” berarti bulan sabit. “Mehteran” adalah bentuk jamak. Tim mehter akan berdiri, sementara para pemain nakare duduk bersila. Pada saat itu, sang mehter tidak menampilkan musik berbaris, tetapi memainkan musik Turki klasik seperti yürük semai, pe?rev dan nak??. Mereka juga mengucapkan doa.

Komposer Eropa, seperti Mozart, Haydn, Gluck dan Beethoven, akrab dan terpengaruh dengan musik mehter.

Ketika Janissary dibubarkan pada tahun 1826, mehter juga dibubarkan. Sebagai gantinya, band militer gaya Eropa “M?z?ka-i Hümayun” didirikan.

Pada periode-periode awal Republik Turki, mehter mengadakan berbagai konser di seluruh dunia dan menarik perhatian penonton asing. Beberapa surat kabar mengomentari kesuksesan mereka dengan tajuk “Ottoman menaklukkan Eropa.”

Setelah berdirinya Republik Turki, Menteri Pertahanan Zekai Bey menghapus mehter karena afiliasinya dengan Kekaisaran Ottoman. Pada tahun 1952, mendiang Presiden Celal Bayar terkesan oleh band militer Skotlandia yang bersejarah di sebuah pemakaman kerajaan di London. Celal Bayar meminta mantan Kepala Staf Umum Nuri Yamut untuk membentuk band serupa. Hari ini, mehter berada di bawah tanggung jawab Angkatan Bersenjata Turki dan tampil di Museum Militer di Istanbul. Ketika mehter dibuat kembali, beberapa karya musik yang dibuat sebelum 1826 tidak ditemukan. Oleh karena itu, lirik dan melodi baru ditambahkan ke daftar lagu. Band Utsmaniyah Ottoman masih bermain di upacara khusus dengan para pemain dalam kostum sejarah.[]Sumber:Ekrem Bugra Ekinci/Daily Sabah

 

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x