
TURKINESIA.NET – SINOP. Dikenal sebagai “Alcatraz of Anatolia,” Penjara Benteng Sinop yang bersejarah di Turki menyaksikan gelombang pengunjung pada tahun 2018, menyambut hampir 500.000 tamu.
Benteng bersejarah yang terletak di tanah genting Ince Burun menjorok ke Laut Hitam, dibangun pada abad ketujuh SM. dan digunakan oleh Persia, Kerajaan Pontus, Roma dan Bizantium.
Tempat itu mulai digunakan sebagai penjara bawah tanah di abad ke-13 setelah dimodifikasi oleh Seljuk Turki. Struktur raksasa dengan 28 kamar dan 11 menara pengawasnya diubah menjadi penjara oleh Ottoman pada tahun 1887 dan digunakan oleh Republik Turki selama abad ke-20. Pada tahun 1999, dua tahun setelah penjara ditutup, benteng diubah menjadi museum oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Direktur Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sinop, Hikmet Tosun, mengatakan bahwa para pejabat memperkirakan jumlah pengunjung pada tahun 2018 menjadi 500.000. Dia mengatakan 300.000 tiket dijual untuk memasuki penjara, jumlah tersebut tidak termasuk anak-anak, manula dan veteran yang masuk secara gratis. Museum Etnografi karena juga digratiskan, telah menarik jumlah pengunjung yang tidak dapat dipastikan, kata Tosun.
Muammer Köroğlu, seorang warga Sinop, mengatakan bahwa monumen bersejarah dan fasilitas penjara layak dikunjungi. “Saya menyarankan pengunjung luar dan orang-orang dari Sinop untuk mengunjungi penjara kapan saja,” katanya kepada kantor berita Ihlas.
Penjara Benteng Sinop adalah salah satu pusat kurungan paling terkenal pada zamannya, dan dikenal karena telah menampung sejumlah tokoh dan intelektual Turki yang kontroversial selama abad ke-20, mirip dengan penjara Benteng Pulau Alcatraz di lepas pantai San Francisco, California, Amerika Serikat.
[adinserter name=”Block 1″]
Di antara narapidana yang paling terkenal adalah novelis Turki Sabahattin Ali, yang menulis karya-karyanya “Kuyucaklı Yusuf” dan “Aldırma Gönül” sambil menjalani hukuman karena menulis puisi yang kritis terhadap pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk. Penjara juga mengurung penulis-penulis Turki Refik Halit Karay, Ahmet Bedevi Kuran, Refi Cevat dan Burhan Felek, dan tokoh politik sosialis Hüseyin Hilmi.
Dengan dinding batu ikonik dan intrik yang menakutkan, penjara telah menjadi objek set untuk produksi media, termasuk serial TV Turki Eşkıya Dünyaya Hükümdar Olmaz, Bizim Hikâye, Parmaklıklar Ardında, Esir Şehrin Gözyaşları dan Tatar Ramazan, dan film komedi Pardon (2005). [Daily Sabah]